pengertian seni tari
seni tari
1. Kamala
Devi Chattopadhyaya Seorang kritikus dan seniman India, mendefinisikan tari
sebagai gerakan-gerakan luar yang ritmis dan lama kelamaan tampak mengarah pada
bentuk-bentuk tertentu.
2.
Corry
Hartong Menurut Corry Hartong, tari ialah gerakan yang berbentuk dari ritmis
dari badan di dalam ruang.
3. Soedarsono Seorang kritikus seni yang mendefinisikan tari
sebagai ekspresi jiwa manusia melalui gerakan-gerakan ritmis yang indah. Dari
batasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa media dasar seni tari adalah
gerak, apakah semua gerak badan, seperti joget dangdut yang tidak baku juga
dapat dikatakan seni
Pengertian
Seni Tari Menurut Para Ahli
1. Achdiat K Miharjo menyatakan, tari adalah
kegiatan ekspresi jiwa yang merefleksikan realita (keadaan) dalam suatu karya
yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman –
pengalaman tertentu dalam jiwa penerima
2. Atmadibrata dalam Budaya Jaya (1978)
menjelaskan bahwa, pengertian seni tari bukan hanya gerak fisik yang indah
berirama, yang tampil dipentas serta dilakukan oleh sekelompok pelaku, dan
ditangkap oleh sekelompok yang disebut penonton. Tari tumbuh karena kebutuhan
manusia dalam rangka menemukan keserasian dengan lingkungan guna mempertahankan
kesinambungan hidupnya.
3. Sussanne K Langer menyatakan, tari adalah gerak
ekspresi manusia yang indah. Gerakan dapat dinikmati melalui rasa ke dalam
penghayatan ritme tertentu. Apabila ke dua pendapat di atas digabungkan, maka
tari sebagai pernyataan gerak ritmis yang indah mengandung ritme.
4. Kamaladevi chattopadhyay menyatakan tari adlah
desahan perasaan manusia dalam dirinya yang mendorong untuk mencari ungkapan
yang berupa gerak gerak ritmis
5. M. Jazuli (Soeryobrongto:1987, 12-34) mengemukakan
bahwa tari adalah gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik.
Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan
tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari
6. Hawkins (1990: 2) menyatakan bahwa tari
adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk
melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan
sebagai ungkapan si pencipta.
7. Aristotoles menyatakan, tari adalah gerakan ritmis
yang bertujuan untuk menghadirkan karakter manusia, sebagaimana mereka
bertindak dan menderita
8. HB. Datuk Tumbdijo menyatakan, tari adalah
kegiatan ekspresi jiwa manusia yang merefleksikan keadaan nyata dalam suatu
karya yang melibatkan gerak – gerak anggota tubuh (meliputi gerak kaki, kepala,
badan, tangan dll) baik yang teratur maupun yang tidak teratur.
9. La Mery menyatakan, bahwa tari merupakan ekspresi yang
berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.Untuk
menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi
subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12)
7 SENI TARI INDONESIA
Indonesia memiliki beragam suku, agama, kebudayaan, barang
tradisional, dan juga Tarian Tradisional. Sangat disayang kan bila tarian di
indonesia ini tidak begitu dimintai oleh pemuda jaman sekarang, padahal ada loh
tarian yang di indonesia begitu terkenal sampe dunia. Gk percaya? Saya akan
menyebutkan 7 Seni Tarian Indonesia yang Mendunia!
1. TARI BALI
Kesenian tari bali ini memang sangat di kagumi oleh banyak wisatawan
asing seperti wisatawan dari AS, Tailan, Australia, Jerman, Jepang dan juga
Cina, karena mereka suka dengan tarian anak bangsa indonesia yang semakin
tersohor karena karya kesenian tari mereka ini. Banyak sekali turis yang mau
berkunjung untuk bisa belajar tari bali karena mereka suka sekali dengan cerita
dan juga pertunjukan seni bali itu sendiri, bali sangat banyak di temui sanggar
tari apa itu tari seperti tari leak atau tari legong yang sudah sangat terkenal
sekali.
2. TARI SAMAN
Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman
karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad
XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa
permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan
syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh
kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu
media dakwah.
Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu,
khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau
disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan
di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan
zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin
sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari
hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu,
peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap
kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun,
pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman
biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang
lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan
baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.
3. TARI REOG PONOROGO
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa timur
bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya.
Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut
tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di
Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu
kebatinan yang kuat. Reog juga sangat menghibur turis-turis yang datang ke
Indonesia dan Reogpun menjadi salah satu tarian Indonesia yang mendunia.
4. TARI PENDET
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian
ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan maestro tari yang dikenal
luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap
upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet
menjadi “tarian ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang
sakral-religius. tari Pendet hingga saat ini menjadi tontonan wajib wisatawan
yang berkunjung ke Pulau
5. TARI KECAK
Kecak (pelafalan: /’ke.tʃak/, secara kasar “KEH-chahk”, pengejaan
alternatif: Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan
pada tahun1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini
dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk
berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat
kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisanKera membantuRama
melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu
tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar melakukan
komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan
harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain
kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari
itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti
Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sigriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu,
tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki
penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis
Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan
bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat
berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya. Hingga saat ini tari Kecak
menjadi tarian yang di kenal dunia lawat ciri khasnya yang tidak ada di negara
manapun.
6. TARI KLASIK KRATON SURAKARTA
Disebut sebagai tari klasik Surakarta karena bersumber pada tradisi
budaya di lingkungan kraton. Semua gerakan baik itu tangan, kaki, badan maupun
kepala memiliki aturan sendiri-sendiri. Gerakan tertentu bahkan memiliki
filosofi yang sarat pesan, tidak sekedar melambangkan sebuah aktivitas. Belum
lagi pakaian yang harus dikenakan dan musik yang mengiringi. Unsur-unsur itulah
yang membuatnya berbeda dengan tari-tarian rakyat yang bersumber pada ekspresi
masyakarat tempat dimana tarian itu berkembang. Menikmati tari klasik jawa di
tempatnya dilahirkan, ibarat menjadi bangsawan di masa kerajaan.
7. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi
Ken Arok yang memerintahkan Singasari depalan abad lampau bergelar
Sri Radjasa Bhantara sang Amurwabhumi itu bertandang di kraton Kasultanan
Yogyakarta. Saat itu gending mendayu-dayu di pendapa ndalem Wironegaran di
suatu malam yang anggun. Dan sang Amurwabhumi larut di sana, selama tiga puluh
menit yang mempesona.
Begitulah kraton Yogyakarta membuka diri. Betapa sang Amurwabhumi
hanya karya tari bedhaya, tapi kraton Kasultanan Ngayogyakarta yang terawat
baik hingga di jaman kontemporer sekarang ini, tak menutup diri pada sejarah
bangsanya, betapapun pahitnya dia. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi itu diciptakan
oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X setahun setelah dinobatkan menjadi raja
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Karya seni tari yang dicukil dari serat Pararaton itu mengkisahkan
pergulatan asmara serta kepemimpinan yang dipersembahkan Sultan HB X untuk
mengenang ayahanda, Sri Sultan HB IX. Pergelaran tari itu memperlihatkan gerak
dan penataan koreografis tanpa cacat dalam menggambarkan kisah Ken Arok dan
sang Pradnya Paramitha Ken Dedes di sebuah masa yang berbunga dan padat politik
kerajaan itu.
Menari memang tak hanya sekedar menghafal gerak. Menari adalah efek
ekspresi jiwa, sehingga dengan begitu seluruh tubuh jumbuh, menyatu dalam
sebuah kesatuan gerak. Gerakan tubuh bukan sekedar interprestasi dari fisik
semata-mata, tapi juga batin. Roso. Perasaan.
Memang ada sebuah motif di sana. Pemerintahan Sang Amurwabhumi
agaknya mengusahakan harmoni antara kepercayaan Hindu dan Budha. Di kraton
Yogyakarta ada ketentraman budaya yang selalu diupayakan agar ia terawat baik,
bagi kehidupan juga bagi bangsanya.
jenis dan
peran seni tari
Jenis dan Peran Seni Tari dalam Konteks Masyarakat dan Budaya
Seni tari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya setempat.
Oleh karena itu, fungsi peranan, fdan jenis-jenisnya pun sangat berhubungan
dengan masyarakat dan budaya setempat. Bahkan dalam perkembangannya, seni tari
dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan budayanya. Fungsi dan Peranan Seni
Tari Sebagai suatu kegiatan, seni taeri memiliki beberapa fungsi, yaitu seni
tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media
pergaulan, seni tari sebagai penyaluran terapi, seni tari sebagai media
pendidikan, seni tari sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai media
katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36).
a.Seni tari sebagai sarana upacara. Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya, seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan manusia..
b.Seni tari senagai hiburan Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan dan menjenuhkan. Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan derngan cara yang menarik.
c.Seni tari sebagai penyaluran terapi. Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan kerena persaan iba atau tak sampai hati.
d.Seni tari sebagai media pendidikan Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, se[erti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
e.Seni tari sebagai media pergaulan. Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiatan tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan . kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.
f.Seni tari sebagai media pertunjukkan Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai pertunjukkan yang sengaja di garap untuk di pertontonkan. Tari ini biasanya dipersiapkan dsengan baik, mulai dari latihan hingga pementasan, diteliti dengan penuh perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interprestasi, konsepsional serta memiliki tema dan tujuan.
g.Seni tari sebagai media katarsis Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni Jenis-Jenis Tari Tradisi Nusantara. Tradisional atau sering disebut tradisi berarti warisan budaya yang sudah cukup lama hidup dan berkembang secara turun menurun. Tari sebagai hasil kebudayaan juga merupakan seni yang sudah cukup lama hidup berkembang secara turun menurun. Jenisnya sangat banyak yang tersebar hampir di seluruh wilayah Nusantara.
a.Seni tari sebagai sarana upacara. Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya, seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan manusia..
b.Seni tari senagai hiburan Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan dan menjenuhkan. Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan derngan cara yang menarik.
c.Seni tari sebagai penyaluran terapi. Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan kerena persaan iba atau tak sampai hati.
d.Seni tari sebagai media pendidikan Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, se[erti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
e.Seni tari sebagai media pergaulan. Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiatan tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan . kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.
f.Seni tari sebagai media pertunjukkan Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai pertunjukkan yang sengaja di garap untuk di pertontonkan. Tari ini biasanya dipersiapkan dsengan baik, mulai dari latihan hingga pementasan, diteliti dengan penuh perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interprestasi, konsepsional serta memiliki tema dan tujuan.
g.Seni tari sebagai media katarsis Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni Jenis-Jenis Tari Tradisi Nusantara. Tradisional atau sering disebut tradisi berarti warisan budaya yang sudah cukup lama hidup dan berkembang secara turun menurun. Tari sebagai hasil kebudayaan juga merupakan seni yang sudah cukup lama hidup berkembang secara turun menurun. Jenisnya sangat banyak yang tersebar hampir di seluruh wilayah Nusantara.
GERAK TARI
Gerak tari merupakan unsur utama dari tari. Gerak di
dalam tari bukanlah gerak yang realistis, melainkan gerak yang telah diberi
bentuk ekspresif dan estetis. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan
manusia. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan
maksud-maksud tertentu dari koreografer.
Gerak di dalam tari adalah gerak yang indah. Yang
dimaksudkan dengan gerak yang indah adalah gerak yang telah diberi sentuhan
seni. Gerak-gerak keseharian yang telah diberi sentuhan seni akan menghasilkan
gerak yang indah. Misalnya gerak berjalan, lari, mencangkul, menimba air di
sumur, memotong kayu dan sebagainya, jika diberi sentuhan emosional yang
mengandung nilai seni, maka gerak-gerak keseharian tersebut akan tampak lain.
Gerakan tari yang
indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu,
pengolahan unsur keindahannya bersifat stilatif dan distortif:
1. Gerak Stilatif
Gerak yang telah
mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah pada bentuk-bentuk yang indah.
2. Gerak Distorsif
Pengolahan gerak
melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah satu
proses stilasi.
Dari hasil pengolahan
gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari, yaitu gerak
murni (pure movement) dan gerak maknawi.
1. Gerak murni
Gerak yang
digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk
menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan
suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak
saja.
2. Gerak maknawi
Gerak maknawi
merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna dalam
pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping
keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat menirukan (
imitative dan mimitif ).
a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan
alam.
b. Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik
manusia.
Gerak
adalah bahan baku utama tari. Untuk itu, sebelum membuat sebuah karya tari kita
akan mempelajari seluk beluk gerak. Gerak ini nantinya akan disusun
menjadi tarian yang indah dipandang. Pertama – tama buatlah gerakan untuk tari
tunggal. Jika dirasa sudah baik, kembangkan menjadi gerak tari berpasangan atau
berkelompok. Dalam menyajikan sebuah tarian, perhatikan dan terapkan hal – hal
berikut:
a. Penguasaan materi gerak dan ekspresi yang akan
ditarikan
b. Ketepatan gerak dengan iringan
c. Penguasaan ruang pentas
d. Rasa percaya diri


























0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda